Pengendalian
Internal dan Kas
a) PENGENDALIAN
INTERN
Sistem
pengendalian intern yang dirancang dengan baik akan dapat mendorong
ditetapkannya kebijakan manajemen. Pengendalian intern meliputi semua
perencanaan dari suatu organisasi dan semua metode serta prosedur yang
diterapkan manajemen dalam rangka untuk:
1.
Menjaga asset perusahaan dari pencurian,
pembobolan, perampokan, manipulasi, korupsi yang dilakukan (fraud) oleh
pihak-pihak tertentu, serta penggunaan harta kekayaan perusahaan yang tidak
diotorisasi.
2.
Meningkatkan akurasi dan kepercayaan dari
catatan akuntansi dengan cara mengurangi risiko kesalahan (error) dalam proses
akuntansi yang dilakukan.
Prinsip dari pengendalian internal adalah
sebagai berikut:
1.
Menetapkan tanggung jawab Penugasan diberikan kepada
satu orang saja.
- Manajemen
harus menetapkan tanggung jawab secara jelas.
-
Tiap orang memiliki tanggung jawab untuk tugas yang diberikan kepadanya.
2.
Pemisahan tanggung jawab.
- Tanggung jawab atas pekerjaan dan tugas harus diberikan kepada individu yang berbeda
- Tanggung jawab untuk memelihara catatan harus terpisah dengan tanggung jawab untuk menjaga keadaan fisik kekayaan perusahaan
3.
Dokumentasi yang lengkap Dokumen memberikan
bukti yang kuat atas suatu transaksi
Ada beberapa prinsip dalam prosedur dokumentasi, yaitu:
- Semua dokumen
harus diberi nama terlebih dahulu (prenumbered) yang tercetak, dan
semua dokumen harus dipertanggungjawabkan.
- Dokumen sebagai
bukti pencatatan akuntansi disampaikan ke bagian akuntansi untuk
menyakinkan bahwa transaksi telah dicatat
tepat waktu.
4.
Pengendalian fisik dan elektronik
Sebaiknya perusahaan menerapkan
pengendalian secara elektronik disamping cara mekanis dan fisik untuk menjaga
kekayaannya. Sebagai contoh penerapan pengendalian mekanis adalah penggunaan
kas register, cheque protector. dan contoh pengendalian elektronik adalah
pemakaian mesin absensi elektronik sidik jari yang terhubung dengan komputer,
cctv (televisi monitor), alarms elektronik, garment sensors.
5.
Verifikasi pengendalian internal Proses review
Pengendalian yang efektif dapat dicapai dengan membentuk bagian
verifikasi yang bertugas mereview, merekonsiliasi serta menjaga pengendalian
intern. Untuk itu harus dilakukan:
- Verifikasi secara periodik dan mendadak
- Verifikasi oleh petugas yang independent
- Penyampaian saran kepada manajer untuk tindakan
koreksi
6.
Pengendalian lainnya
Segala hal yang berkaitan
dengan internal perusahaan seperti Rotasi tanggung jawab karyawan
B. KAS
Kas merupakan harta yang paling lancer atau likuid, paling
mudah diselewengkan, maka diperlukan suatu sistem dan prosedur akuntansi untuk
mencatat dan mengendalikan kas.
Kas adalah alat pertukaran yang diakui oleh masyarakat umum
dan oleh sebab itu merupakan dasar-landasan yang kuat untuk dipakai sebagai
alat pengukur terhadap semua kegiatan ekonomi di dalam perusahaan.
Ada dua kriteria
agar alat pembayaran dapat diklasifikasikan sebagai kas :
1.
Harus
dapat diterima umum sebagai alat pembayaran atau diterima oleh bank sebagai
simpanan sebesar nilai nominalnya.
2.
Harus
dapat digunakan sebagai alat pembayaran untuk kegiatan sehari-hari
Kas memiliki sifat-sifat atau karakteristik:
1.
Kas mempunyai sifat yang aktif tetapi tidak
produktif
2.
Kas (uang tunai) tidak mempunyai identitas
kepemilikan dan mempunyai sifat yang mudah dipindahtangankan.
C. SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL
TERHADAP KAS
Akuntansi terhadap kas lebih dititik
beratkan pada fungsi penyediaan informasi untuk kepentingan manajemen terhadap kas. Secara garis besar
akuntansi terhadap kas harus diarahkan kepada dua hal yaitu : Administrative
dan Accounting Control, yang secara umum terdiri dari:
1.
Menyediakan kas yang cukup untuk operasi perusahaan sehari-hari (likuiditas)
2.
Menghindarkan terjadinya kas yang menganggur (idle money)
3. Mencegah terjadinya
kerugian-kerugian sebagai akibat dari adanya penyalahgunaan terhadap kas.
Sistem pengendalian intern meliputi semua
sarana, alat dan peraturan-peraturan yang digunakan oleh perusahaan
dengan tujuan untuk :
1.
Mengamankan dan mencegah terjadinya pemborosan,
penyalahgunaan dan ketidak-efisiensian dari sumber ekonomi yang dimiliki
perusahaan.
2.
Menjamin ketelitian dan dapat dipercayainya
(reliability) keberadaan data operasional dan akuntansi yang dihasilkan.
3.
Mendorong tercapainya efisiensi operasi dan
dipatuhinya kebijaksanaan manajemen.
Sistem pengendalian intern tidak dirancang
untuk dapat mendeteksi adanya kesalahan- kesalahan, tetapi lebih mengutamakan
pada usaha-usaha pencegahan dan mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan dan
penyalahgunaan.
D. PENGAWASAN KAS
Sistem pengawasan intern suatu perusahaan
berbeda dengan perusahaan lain karena bentuk dan jenis perusahaan
bermacam-macam. Tetapi ada dasar-dasar tertentu yang bisa digunakan sebagai
pedoman untuk mengadakan pengawasan terhadap kas sebagai berikut:
Ø
Penerimaan uang
Prosedur-prosedur pengawasan yang dapat digunakan antara
lain:
1.
Harus ditunjukkan dengan jelas fungsi-fungsi
dalam penerimaan kas dari setiap penerimaan kas harus segera dicatat dan
disetor ke bank.
2.
Diadakan pemisahan fungsi antara pengurusan kas
dengan fungsi pencatatan kas.
Ø
Pengeluaran uang
Beberapa prosedur pengawasan yang penting adalah sebagai
berikut:
1.
Semua pengeluaran uang menggunakan cek kecuali
untuk pengeluaranpengeluaran kecil dibayar dari kas kecil.
2.
Dibentuk dana kas kecil yang diawasi dengan
ketat.
3.
Penulisan cek hanya dilakukan apabila didukung
bukti-bukti yang lengkap atau dengan kata lain digunakan sistem voucher.
E. DANA KAS KECIL (PETTY CASH FUND)
Dana kas kecil atau petty cash fund adalah
uang kas yang disediakan untuk membayar pengeluaran-pengeluaran yang jumlahnya
relatif kecil dan tidak ekonomis bila dibayar dengan cek.
Dana ini diserahkan kepada kasir kas kecil yang bertanggung jawab terhadap pembayaran-pembayaran dari dana ini dan terhadap jumlah dana kas kecil. Jika jumlah kas kecil tinggal sedikit, kasir kas kecil akan meminta agar dananya ditambah.
Dana ini diserahkan kepada kasir kas kecil yang bertanggung jawab terhadap pembayaran-pembayaran dari dana ini dan terhadap jumlah dana kas kecil. Jika jumlah kas kecil tinggal sedikit, kasir kas kecil akan meminta agar dananya ditambah.
Dalam hubungannya dengan kas
kecil ada dua metode yang digunakan yaitu:
1. Sistem Imprest
2. Metode Fluktuasi
Ø
Sistem Imprest (imprest fund method)
Dalam sistem ini jumlah dalam rekening kas kecil selalu tetap, yaitu sebesar check yang diserahkan kepada kasir kas kecil untuk membentuk dana kas kecil.
Cek tersebut diuangkan ke bank oleh kasir kas kecil dan uangnya digunakan untuk membayar pengeluaran-pengeluaran kas kecil.
Apabila jumlah kas kecil tinggal sedikit dan juga pada akhir periode, kasir kas kecil akan minta pengisian kembali kas kecilnya sebesar jumlah yang sudah dibayar dari kas kecil, sehingga jumlah uang dalam kas kecil kembali seperti semula. Pengeluaran-pengeluaran kas kecil baru dicatat pada saat pengisian kembali.
Dalam sistem ini jumlah dalam rekening kas kecil selalu tetap, yaitu sebesar check yang diserahkan kepada kasir kas kecil untuk membentuk dana kas kecil.
Cek tersebut diuangkan ke bank oleh kasir kas kecil dan uangnya digunakan untuk membayar pengeluaran-pengeluaran kas kecil.
Apabila jumlah kas kecil tinggal sedikit dan juga pada akhir periode, kasir kas kecil akan minta pengisian kembali kas kecilnya sebesar jumlah yang sudah dibayar dari kas kecil, sehingga jumlah uang dalam kas kecil kembali seperti semula. Pengeluaran-pengeluaran kas kecil baru dicatat pada saat pengisian kembali.
Ø
Sistem
Fluktuasi (fluctuating fund method)
Dalam metode fluktuasi pembentukan dana kas kecil dilakukan dengan cara yang sama seperti pada sistem imprest.
Perbedaannya dengan sistem imprest adalah bahwa dalam metode fluktuasi saldo rekening kas kecil tidak tetap, tetapi berfluktuasi sesuai dengan jumlah pengisian kembali dan pengeluaran-pengeluaran kas kecil. Pencatatan langsung dilakukan setiap terjadinya pengeluaran-pengeluaran dari dana kas kecil.
Dalam metode fluktuasi pembentukan dana kas kecil dilakukan dengan cara yang sama seperti pada sistem imprest.
Perbedaannya dengan sistem imprest adalah bahwa dalam metode fluktuasi saldo rekening kas kecil tidak tetap, tetapi berfluktuasi sesuai dengan jumlah pengisian kembali dan pengeluaran-pengeluaran kas kecil. Pencatatan langsung dilakukan setiap terjadinya pengeluaran-pengeluaran dari dana kas kecil.
Universitas Gunadarma
1EA22
(SYADELA)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar